Maandag 03 Junie 2013

Dynamic Route

Dynamic Routing 
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah  dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute  backup  bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.


Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.
 dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan :
1.     Routing Information Protocol (RIP)
a.      Kelebihan
·        menggunakan metode Triggered Update
·        RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
·        Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
·        Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan
b.      Kekurangan
·        Jumlah host Terbatas
·        RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
·        RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
·        Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
2.     Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
a.      Kelebihan
support = 255 hop count.
b.     Kekurangan
Jumlah Host terbatas
3.     Open Shortest Path First (OSPF)
a.      Kelebihan
·        tidak menghasilkan routing loop.
·        mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
·        waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
b.     Kekurangan
·        Membutuhkan basis data yang besar.
·        Lebih rumit
4.     Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
a.      Kelebihan
·        melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
·        memerlukan lebih sedikit memori dan proses.
·        memerlukan fitur loopavoidance
b.     Kekurangan
    Hanya untuk Router Cisco
5.     Exiterior Gateway Protocol (EGP)
a.      Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi.
b.     Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.

0 komentar:

Plaas 'n opmerking